Tahapan Kerja pada Pemijahan Buatan

Table of Contents

Dalam metode pemijahan buatan ini ada empat langkah kerja yang harus dilakukan yaitu penyuntikan, pengambilan sperma, pengeluaran telur, dan pencampuran telur dengan sperma.

Penyuntikan Induk Lele

Pemijahan buatan diawali dengan penyuntikan hormon. Proses awalnya sama seperti pada proses pemijahan semi-alami. Bedanya, setelah disuntik induk jantan dan betina dibiarkan terpisah selama 10 jam. Setelah 10 jam, induk jantan dibedah untuk diambil kantong spermanya. Sementara itu, induk betina diurut perutnya (stripping) untuk dikeluarkan telurnya.

Pengambilan Sperma Lele

Pada pemijahan buatan, pembuahan dilakukan di darat dengan cara mencampurkan telur hasil pengurutan (stripping) dengan sperma induk jantan dalam wadah tertentu (biasanya berupa cawan atau baskom kecil). Namun, sebelum proses pembuahan dilakukan, sperma dari induk jantan donor harus diambil terlebih dahulu. 

Berikut urutan pengambilan sperma induk jantan donor.
  1. Setelah 10-12 jam dari penyuntikan, induk jantan diangkat, lalu perutnya dibelah dengan gunting.
  2. Singkap ususnya dengan gunting hingga kantong spermanya (gonad) terlihat. Bentuknya bergerigi seperti pita berwarna putih.
  3. Ambil kantong sperma dengan pinset.
  4. Potong gonad tersebut, lalu urut atau tekan-tekan agar cairan sperma lele keluar.Tampung di dalam wadah yang telah disiapkan.
  5. Tambahkan sedikit larutan NaCI, lalu digerus hingga rata.
  6. Pada tahap ini proses persiapan sperma telah selesai dan sperma siap dicampurkan kedalam telur hasil pengurutan (stripping).

Pengeluaran Telur (Stripping)

Induk betina di-stripping setelah sperma siap. Untuk memastikan telur telah matang, lakukan pengecekan 9 jam setelah penyuntikan. Bila sudah ada telur yang keluar dari kelaminnya, proses stripping bisa dilakukan. Bila belum siap, tunggu 1-3 jam lagi.

Stripping dilakukan dengan cara mengurut perut induk ke arah lubang kelaminnya. Telur yang keluar ditampung ke dalam wadah baskom plastik yang kering. Proses pegurutan ini harus dilakukan secara tuntas hingga tidak ada telur yang tersisa. Setelah telur dikeluarkan semua, selanjutnya dilakukan pembuahan.

Stripping sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan suhu air. Bila suhu air cukup hangat (25° C), stripping bisa dilakukan 10-12 jam setelah penyuntikan. Namun, jika suhu dingin (20° C), stripping dilakukan pada kisaran 21 jam setelah penyuntikan. Bila suhu air terlalu rendah, misalnya di bawah 20° C, atau terlalu tinggi, misalnya 28° C, proses penyuntikan hormon kemungkinan bisa gagal.

Berikut urutan pengeluaran telur (Stripping)

1. Menyiapkan Induk Betina

Siapkan induk betina yang sudah siap. Pegang kepala induk dengan bantuan kain atau handuk agar tidak licin dan lepas saat berontak ketika di stripping.

2. Mengurut Perut Induk Betina 

Perhatikan posisi tangan saat mengurut perut induk betina yaitu tangan kiri memegang kepala ikan dan tangan kanan mengurut perut induk lele dari bagian perut atas hingga ke bagian lubang kelaminnya. Tampung telur ke dalam mangkok/baskom plastik 2 liter. Ulangi pengurutan hingga semua telur di perut induk betina keluar semua.

3. Tampung telur dalam wadah baskom

Setelah semua telur keluar dan ditampung di dalam wadah baskom, telur sudah siap dibuahi.



Pencampuran Telur Dengan Sperma

Setelah proses stripping selesai, campurkan cairan sperma dengan telur dalam satu wadah penampungan atau mangkok lalu diaduk perlahan hingga tercampur rata menggunakan bulu ayam yang sudah dicuci bersih dan dikeringkan sebelumnya. Campurkan telur dan sperma tersebut lalu diaduk selama 2-3 detik, agar tidak terlalu kental dan lengket, encerkan campuran tersebut dengan menambahkan larutan garam fisiologis (NaCl/larutan infus) atau akuades secukupnya. Penuangan larutan ini dilakukan secara perlahan-lahan sambil terus diaduk selama 2 menit. Secara teori, saat ini semua telur telah terbuahi oleh sperma.

Telur yang terbuahi dicuci atau dibilas dengan air bersih lebih banyak lagi agar sperma yang tersisa dapat terbuang karena sperma adalah protein yang mudah membusuk yang dapat berakibat buruk bagi telur.

Selanjutnya, telur yang telah terbuahi ditebar dalam dalam kolam petetasan yang sudah dipasang kakaban yang dialiri air jernih secara perlahan-lahan. Kolam penetasan bisa diberi kakaban atau bisa juga tidak, hapa atau jaring yang sangat halus juga bisa digunakan sebagai media penetasan. Fungsinya ganda, yaitu sebagai wadah dan substrat penempelan telur.

Telur akan menetas dalam waktu 36-40 jam pada suhu air 26-28°C. telur yang tidak terbuahi akan mati dan warnanya berubah menjadi putih dan akhirnya ditumbuhi jamur. Oleh karena itu, telur yang telah berwarna putih harus segera dibuang

Dalam pemijahan buatan, proses pembuahan dilakukan di luar tubuh induk sehingga disebut pembuahan eksternal.

Berikut adalah tabel Selisih Waktu Penyuntikan Dengan Stripping Dan Jarak Pembuahan Telur Dengan Waktu Penetasan


Demikian Tahapan kerja pada pemijahan Buatan. Semoga bermanfaat

Post a Comment