Tahapan-tahapan: 3 Tahapan Pendederan Lele Dumbo
Table of Contents
Pendederan merupakan langkah lanjutan dari pemijahan. setelah proses pemijahan, maka telur-telur ikan sudah siap untuk dederkan. Larva ikan lele hasil penetasan memiliki bobot minimal 0,05 gram dan panjang tubuh 0,75 – 1 cm serta belum memiliki bentuk morfologi yang definitif (seperti induknya). Larva tersebut masih membawa cadangan makanan dalam bentuk kuning telur (yolk sac) dan butir minyak. Cadangan makanan tersebut dimanfaatkan untuk proses perkembangan organ tubuh, khususnya untuk keperluan pemangsaan (feeding), seperti sirip, mulut, mata, dan saluran pencernaan. Kuning telur tersebut biasanya akan habis dalam waktu 3 hari, sejalan dengan proses perkembangan organ tubuh larva.
Pengaturan kualitas air pada pendederan sama seperti pemeliharaan larva. Intinya, jika air sudah kotor karena pakan, air harus diencerkan dengan air yang baru setiap 2-3 hari sekali.
Setelah dipelihara selama 2-3 minggu, benih disortir dengan ayakan sortir 3-5. Benih ini bisa dipanen untuk dipelihara lebih lanjut pada pendederan II. Benih hasil seleksi pertama disebut grade A yang kualitasnya terbaik karena pertumbuhannya cepat. Setelah 10 hari dari sortasi pertama, benih yang masih tersisa dari sortasi pertama disortir lagi. Hasil sortasi kedua ini disebut benih grade B dengan kualitas cukup baik. Sementara, benih yang tidak lobos pada sortasi ke-2 dipelihara lebih lanjut hingga berukuran 4-5 cm dan 5-6 cm. Ini disebut grade C dan kualitasnya kurang baik karena pertumbuhannya lambat.
Pada kesempatan ini saya akan membahas pendederan dengan 4 buah kolam pendederan, anda dapat menyesuaikan pendederan di tempat anda tentunya. baik kita langsung saja pada pembahasan pendederan pertama.
Pendederan Pertama
Pendederan pertama bertujuan untuk menghasilkan benih berukuran 4-5 cm dan 5-6 cm selama 2-3 minggu. Setiap minggu dilakukan sortasi untuk menghindari penyusutan akibat kanibalisme. Benih berukuran 4-5 cm atau 5-6 cm bisa dipelihara pada pendederan kedua atau langsung dijual.
Pendederan pertama di kolam pendederan I yang berjumlah 4 buah. Pada masing-masing kolam ukuran (1,5 x 2 m2) yang telah dikeringkan selama 4 – 5 hari, ditebarkan 12.500 ekor larva. Larva umur 0 – 3 hari akan diberi pakan cacing tubifex (atau sering disebut cacing sutera karena bentuknya yang sangat lembut). Cacing ini bisa dibeli di peternak cacing tubifex di sekitar peternak lele atau di toko makanan ikan. Pada umur tersebut dibutuhkan sebanyak 10 takar (ukuran kaleng susu cair) per hari. Selanjutnya, dari umur 3 hari - 2 minggu diberikan pelet yang berbentuk serbuk/tepung pelet. Pemberian serbuk dilakukan setiap 4 jam sekali, dan secara total dibutuhkan sekitar 0,8 kg/hari.
Pendederan pertama di kolam pendederan I yang berjumlah 4 buah. Pada masing-masing kolam ukuran (1,5 x 2 m2) yang telah dikeringkan selama 4 – 5 hari, ditebarkan 12.500 ekor larva. Larva umur 0 – 3 hari akan diberi pakan cacing tubifex (atau sering disebut cacing sutera karena bentuknya yang sangat lembut). Cacing ini bisa dibeli di peternak cacing tubifex di sekitar peternak lele atau di toko makanan ikan. Pada umur tersebut dibutuhkan sebanyak 10 takar (ukuran kaleng susu cair) per hari. Selanjutnya, dari umur 3 hari - 2 minggu diberikan pelet yang berbentuk serbuk/tepung pelet. Pemberian serbuk dilakukan setiap 4 jam sekali, dan secara total dibutuhkan sekitar 0,8 kg/hari.
Pemberian pakan pada larva ikan lele baru dilaksanakan pada hari ke-4, dengan jenis pakan yang disesuaikan dengan bukaan mulut larva, serta pakan bergerak agar mudah dideteksi dan dimangsa oleh larva, mudah dicerna dan mengandung nutrisi yang tinggi. Pada saat umur larva diatas 4 hari, maka pakan yang diberikan berupa Daphnia sp (kutu air), Tubifex sp (cacing sutera) atau Artemia sp. Pemberian pakan diberikan secara adlibitum (pemberian pakan sampai kenyang) dengan dosis 70% x biomassa setiap hari yang dibagi dalam 4- 5 kali sehari dengan cara menyebarkan secara merata di seluruh bagian kolam sehingga tidak mengotori air pemeliharaan, oleh karena itu diusahakan agar tidak ada pakan yang tersisa. Pada akhir masa pendederan I, benih ikan lele mulai diperkenalkan dengan jenis pakan dalam bentuk tepung (pelet yang dihaluskan dengan mesin blender atau digerus).
Pendederan Kedua
Pendederan kedua juga dilakukan di kolam 1,5x2m. Jumlah kolam yang dibutuhkan 4 buah kolam dengan ukuran yang relative sama. Dengan asumsi rata-rata tingkat kematian sebesar 20 - 30% di kolam pendederan I, maka dari satu kolam pendederan I dihasilkan sekitar 9.375 ekor benih ikan lele.
Setelah kolam dikeringkan 4 – 5 hari sebelumnya, masing-masing kolam ditebar sebanyak kurang lebih 9.375 ekor benih hasil pendederan I (telah diseleksi). Benih ikan lele dipelihara di kolam pendederan II dari umur 2 minggu sampai dengan 3 minggu, ketika benih ikan lele telah mencapai ukuran panjang 2 – 3 cm, dengan diberi pakan berupa pelet halus sebanyak 43% - 50% biomass setiap hari. Pakan pelet halus diberikan dalam selang 4 jam sekali dengan cara menaburkan pelet ke kolam pendederan.
Setelah dipelihara selama 2-3 minggu, benih disortir dengan ayakan sortir 3-5. Benih ini bisa dipanen untuk dipelihara lebih lanjut atau dijual pada pendeder. Benih hasil seleksi pertama disebut grade A yang kualitasnya terbaik karena pertumbuhannya cepat. Setelah 10 hari dari sortasi pertama, benih yang masih tersisa dari sortasi pertama disortir lagi. Hasil sortasi kedua ini disebut benih grade B dengan kualitas cukup baik. Sementara, benih yang tidak lobos pada sortasi ke-2 dipelihara lebih lanjut hingga berukuran 4-5 cm dan 5-6 cm. Ini disebut grade C dan kualitasnya kurang baik karena pertumbuhannya lambat.
Pendederan Ketiga
Pada tahapan akhir proses budidaya, benih lele dari 4 kolam pendederan II yang berukuran 2 – 3 cm, dipindahkan ke dalam dua unit kolam pendederan III. Pengurangan jumlah kolam ini sejalan dengan berkurangnya benih lele dari tahap pendederan II. Benih lele yang dapat dipanen dari pendederan II sekitar 85 - 90% (atau 65% dari pendederan I), sehingga dari 4 kolam pendederan II dihasilkan sekitar 32.500 ekor benih ikan lele.
Kualitas air dijaga dengan melakukan overflow atau peluapan air setiap 2-3 hari sekali. Pengurasan total bisa dilakukan jika kualitas air sudah sangat buruk. Hal itu juga mencegah timbulnya penyakit. Pemberian probiotik juga bisa dilakukan untuk mengendalikan kualitas air.
Pada tahap pendederan III ini, benih lele dibesarkan pada kolam yang berukuran (2x3 m), dimana masing-masing ditebarkan sekitar 16.250 ekor benih ikan lele hasil pendederan tahap II. Benih ikan lele dipelihara di kolam pendederan tahap III sampai umur 5 – 6 minggu ketika benih ikan lele telah mencapai ukuran panjang 5 – 6 cm. Pada tahapan ini benih ikan lele telah diberi pelet PF 99 atau PF 100 sebanyak 2,5 kg per hari. Pelet diberikan dalam selang 4 jam sekali dalam satu hari. Jika benih ikan lele yang telah mempunyai panjang 5 - 6 cm ini kemudian dijual ke petani pembesaran ikan lele.
Demikian pembahasan proses pendederan lele dumbo semoga bermanfaat.
Post a Comment