Cara-cara: 5 Cara Pemijahan Ikan Lele dengan Mudah
Table of Contents
Kegiatan awal dalam melakukan budidaya ikan lele adalah melakukan pemijahan ikan lele . Ini merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan sebelum melakukan kegiatan pendederan dan pembesaran ikan lele. Kegiatan pembibitan atau pembenihan secara umum meliputi pemeliharaan induk, kemudian pemilihan induk yang siap pijah, melakukan pemijahan dan kemudian melakukan merawat larva atau benih ikan lele. Informasi lebih detailnya akan dipaparkan dalam langkah-langkah pembibitan seperti berikut ini:
1. Seleksi indukan
Langkah awal dalam melakukan pemijahan ikan lele adalah memilih indukan yang unggul. Sebaiknya pemilihan indukan dilakukan ketika calon indukan masih berukuran 5-10 cm.
Setelah melakukan seleksi atau pemilihan, selanjutnya rawat calon-calon indukan yang unggul tersebut dalam kolam khusus. Calon indukan harus diberi perlakuan yang istimewa agar benih yang dihasilkan nanti bisa berkualitas. Misalnya dengan menjaga kualitas air yang bagus serta memberikan pakan yang berkualitas.
Penyeleksian ini dilakukan setiap 2 minggu sekali. Lakukan penyeleksian tersebut secara berkala agar benar-benar mendapatkan calon indukan yang unggul dan berkualitas. Meletakkannya ke dalam kolam juga tidak sembarangan. Sebaiknya pisahkan calon-calon indukan tersebut berdasarkan ukurannya. Hal ini dimaksudkan agar calon indukan yang berukuran besar tidak memangsa yang kecil.
Setelah berumur 8 bulan, lele jantan bisa dijadikan sebagai indukan. Sedangkan lele betina baru siap dijadikan indukan ketika sudah berumur satu tahun. Berikut ini ciri-ciri indukan jantan yang telah matang:
- memiliki tubuh ramping
- alat kelamin berwarna kemerahan
- warna tubuh coklat kemerahan
- gerakannya lincah
Sedangkan indukan betina yang telah matang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Perut membesar dan jika diraba terasa lembek
- Akan keluar telur jika diurut
- Alat kelamin terlihat membengkak dan berwarna kemerahan
- Warna tubuhnya coklat kemerahan
- Gerakannya lambat
2. Proses Pemijahan
Proses pemijahan secara intensif, dapat dilakukan dengan cara menyuntikkan hipofisa, menyuntikkan hormon buatan atau pembuahan di dalam tabung.
3. Pemeliharaan larva
Larva ikan yang dihasilkan dari proses pemijahan harus dibesarkan dan dipelihara dengan baik. Dalam proses ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu kualitas air, suplai oksigen di dalam kolam dan menjaga suhu kolam tetap berada pada kisaran 28-29˚C. Selain itu kebersihan kolam juga harus selalu dijaga agar larva tidak mati. Setelah berumur satu minggu, beri makan larva dengan cacing sutera. Cacing ini mengandung gizi tinggi yang baik bagi ikan.
4. Pendederan benih
Pada langkah ini, benih sudah siap dilepas ke dalam kolam pembesaran sementara. Yang perlu dilakukan ketika pendederan benih adalah:
- Menyiapkan kolam pendederan
Sebaiknya siapkan kolam yang tidak terlalu luas agar bisa dikontrol. Misalnya kolam dengan luas 3x4 m dengan kedalaman 1 m. Selain itu pasang peneduh di atas kolam agar sinar matahari tidak masuk terlalu banyak.
- Pelepasan benih
Setelah berumur 3 minggu atau berukuran 1-2 cm, benih ikan sudah siap dipindahkan ke dalam kolam pendederan. Kepadatan benih yang baik dalam satu kolam adalah 300-600 ekor per m².
- Pemberian pakan
Sebaiknya berikan pakan atau pelet dengan kadar protein lebih dari 40% ketika benih masih berukuran 1-2 cm. Protein sangat baik untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan ikan.
Apabila benih ikan sudah berukuran 2-3 cm, pakan yang harus diberikan adalah pelet yang berukuran seperti butiran kecil. Berikan pakan tersebut sampai ikan berukuran 4-6 cm.
5. Panen pemijahan ikan lele
Sejak benih menetas, pembenihan ikan lele dilakukan selama 8-9 minggu sampai panen dilakukan. Ketika melakukan pemanenan, sebaiknya tampung benih ikan pada kolam atau wadah yang berisi air yang sama dari kolam sebelumnya. Hal ini bertujuan agar ikan tidak mengalami stress.
Itulah beberapa cara dalam melakukan pemijahan ikan lele .
Post a Comment